Menurut penelitian, produksi hormon testosteron pria mengalami penurunan hingga 25 persen sejak tahun 1992, sementara produksi hormon estrogen mereka malah meningkat hingga 40 persen. Parahnya lagi, jumlah sperma pria kini berkurang hingga 40 persen.

Salah satu faktor penyumbang kondisi ini adalah paparan bahan-bahan kimia dalam makanan kita. Tapi ternyata bukan hanya dalam makanan saja bahan kimia mempengaruhi penurunan hormon testosteron pria. Bahan kimia juga dapat ditemukan dalam air minum, udara yang kita hirup, obat-obatan, pestisida dan lain sebagainya.


Setiap hari, kita tanpa sadar terpapar bahan kimia ini. Namun dengan berupaya mengurangi paparan senyawa-senyawa ini dapat meningkatkan kesehatan dan memacu jumlah hormon testosteron Anda.

1. Bisphenol-A (BPA)

BPA terkandung dalam botol plastik, tempat makanan dan kaleng makanan. Senyawa kimia ini digunakan untuk mencegah makanan dan minuman berasa plastik atau logam. Biasanya, bahan makanan berasam tinggi yang disimpan dalam kaleng mengandung kadar BPA yang tinggi akibat bereaksi asam yang ada dimakanan dengan logam kaleng.

Studi menunjukkan bahwa BPA berkaitan dengan banyak masalah kesehatan termasuk, kesuburan, diabetes, kanker dan penyakit jantung. Sejak 2011, BPA dilarang digunakan pada botol susu bayi namun masih digunakan didalam kemasan makanan lain.

2. Phtalate

Lebih dari 50 tahun senyawa ini dinyatakan tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun penelitian terbaru menunjukkan hal sebaliknya. Senyawa kimia ini dapat ditemukan di sabun, deterjen, plastik, plastik kresek, pipa air dan hair spay. Penelitian membuktikan terpapar senyawa kimia inibisa mengakibatkan jumlah sperma menurun, peradangan pada bayi baru lahir dan masalah reproduksi lainnya.

3. Perfluorooctanoic acid (PFOA)

Senyawa kimia ini digunakan untuk mencegah benda-benda menyerap air atau minyak. Ditemukan dalam lapisan panci anti lengket, kantung popcorn, pembungkus makanan cepat saji dan lainnya, senyawa ini akan bertahan dalam tubuh hingga bertahun-tahun. Senyawa ini berpotensi karsinogenik atau pemicu kanker, kelainan tiroid dan penyebab kolesterol tinggi.Sebagai tindakan preventif, hindari memasak dengan suhu terlalu tinggi (diatas 260 derajat celsius) setiap memakai panci anti lengket.

4.Bovine growth hormones (hormon pertumbuhan sapi)

Biasanya ditemukan pada pembesaran hewan di peternakan. Hormon pertumbuhan sapi yang diberikan ke hewan berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan membuat sapi-sapi menjadi gemuk serta dapat meningkatkan produksi susu sapi. Hormon ini bisa masuk kedalam tubuh melalui konsumsi sapi non-organik atau susu.


5. Flouride

Flouride ditemukan dalam air leding yang kita minum. Floride memang memiliki manfaat sebagai zat anti bakteri dan menjaga kesehatan gigi, namun secara keseluruhan, Flouride cenderung memiliki lebih banyak dampak berbahaya daripada kebaikannya. Paparan Flouride bisa menyebabkan nyeri sendi, ketidakseimbangan hormon, jumlah sperma rendah dan kemandulan. Untuk mengurangi kadar flouride yang terkandung dalam air, disarankan untuk menggunakan penyaring khusus untuk air minum.

6.Parabens

Ditemukan dalam produk farmasi dan kosmetik, studi menunjukkan bahwa parabens meniru hormon estrogen, yang menyebabkan pria tidak bergairah.

7. Nonylphenol ethoxylates (NPEs)

NPEs adalah sneyawa kimia yang digunakan perusahaan tekstik yang limbahnya dibuang ke sungai atau danau. NPE diketahui bisa merubah kelamin beberapa spesies hewan dari jantan menjadi betina. Beberapa pakaian juga mengandung NPE dan baru hilang setalah dicuci.

8. Metalloestrogen

Senyawa kimia ini meningkatkan kadar hormon estrogen pada tubuh pria dan ditemukan dalam logam makanan kaleng.

Sumber: blogs.naturalnews.com/8-chemicals-lower-testosterone-kill-sex-drive/
0 Komentar untuk "Delapan Bahan Kimia Penyebab Pria Tidak Bergairah"